Sabtu, 14 Oktober 2017

Kredit Macet Rp 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat


Kredit Macet Rp 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat

Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan  perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut  pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan  publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan  pinjaman ke BRI. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya.
“Ada empat kegiatan laporan keuangan milik Raden Motor ya
ng tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI, sehingga menjadi temuan dan kejanggalan pihak kejaksaan
dalam mengungkap kasus kredit macet tersebut,” tegas Fitri.
 Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus tersebut di Kejati Jambi. Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan  publik. Tersangka Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik Kejati Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa saja yang juga terlibat dalam kasus kredit macet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus korupsinya. Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belum mau memberikan komentar banyak atas temuan keterangan hasil konfrontir tersangka Effendi Syam dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publik tersebut.

Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.


Kasus kredit macet yang menjadi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor. Dalam kasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor yang mengajukan pinjaman dan tersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilai pengajuan kredit.



Analisa saya : Ada delapan prinsip etika profesi akutansi, yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku  profesional dan standar teknis. Apabila dugaan keterlibatan akuntan publik terhadap kasus korupsi agar mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari bank BRI cabang Jambi tahun 2009 oleh perusahaan raden motor sehingga menyebabkan kredit macet untuk  pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pelanggaran etika profesi akutansi yang dilanggar oleh akuntan publik, yaitu:

1. Tanggung Jawab Profesi Akuntan publik tersebut tidak melakukan tanggung jawab secara profesional dikarenakan akuntan publik tersebut tidak menjalankan tugas profesinya dengan baik dalam hal  pembuatan laporan keungan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada tahun 2009, sehingga menyebabkan kepercayaan masyarakat (raden motor) terhadap akuntan publik hilang.
2. Kepentingan Publik Akuntan Publik tersebut tidak menghormati kepercayaan publik (raden motor) dikarenakan melakukan kesalahan dalam laporan keuangan Perusahaan Raden Motor untuk mengajukan  pinjaman ke Bank BRI dengan tidak membuat laporan mengenai empat kegiatan.
3. Objektivitas Akuntan Publik tidak menjalankan prinsip Objektivitas dengan cara melakukan tindak ketidakjujuran secara intelektual dengan melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan Raden Motor.
4. Perilaku Profesional Akuntan Publik berperilaku tidak baik dengan melakukan pembuatan laporan keuangan palsu sehingga menyebabkan reputasi profesinya buruk dan dapat mendiskreditkan profesinya.
5. Integritas Akuntan Publik tidak dapat mempertahankan integritasnya sehingga terjadi benturan kepentingan (conflict of interest). Kepentingan yang dimaksud adalah kepentingan publik dan kepentingan pribadi dari akuntan publik itu.
6. Standar Teknis Akuntan Publik tidak menjalankan etika/tugasnya sesuai pada etika profesi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-Komparatemen Akutan Publik (IAI-KAP) diantaranya etika tersebut antara lain :


a. Independensi, integritas, dan obyektivitas
b. Standar umum dan prinsip akuntansi
c. Tanggung jawab kepada klien
d. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
e. Tanggung jawab dan praktik lain

Kamis, 09 Februari 2017

TOEFL, TOEIC, IELTS, TEFL

TOEFL
TOEFL singkatan dari Test of English as a Foreign Language yaitu tes bahasa Inggris sebagai bahasa asing. TOEFL dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bahasa Inggris. TOEFL diperuntukan bagi mereka yang hendak sekolah ke negara-negara English-American, seperti Amerika Serikat contohnya. Ada tiga macam pilihan tes:
1. PBT (Paper Based Test), yaitu kamu mengerjakan tes TOEFL di atas kertas. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, dan structure.
2. CBT (Computer Based Test), yaitu kamu mengerjakan tes TOEFL langsung di komputer. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, structure dan ada tambahan writing.
3. IBT (Internet Based Test), yaitu tes TOEFL kamu mengerjakan tes TOEFL langsung di komputer yang terhubung ke internet. Materi tes biasanya meliputi listening, reading, structure, writing dan ada tambahan speaking.
Tujuan Test TOEFL
TOEFL memiliki dua tujuan umum yaitu: Academic dan General.
1. Tujuan akademik TOEFL adalah untuk tujuan pendidikan, penelitian atau yang berhubungan dengan kegiatan akademis di luar negeri, ataupun di Indonesia. Untuk paska sarjana, biasanya nilai minimal adalah 550 sedangkan untuk S1 adalah 500.
2. Tujuan umum (general) pada umumnya digunakan dalam bidang pekerjaan, kenaikan pangkat atau tugas kerja. Banyak perusahaan yang memasang standar bahasa inggris karyawannya dengan melihat nilai TOEFL. Umumnya, nilai TOEFL minimal adalah 500 untuk kenaikan pangkat standar.
Adapun rentang skor TOEFL sebagai berikut :
· Skor TOEFL PBT: 310 - 677.
· Skor TOEFL CBT: 30 - 300.
· Skor TOEFL IBT: 8 - 120.
Skor TOEFL berlaku selama 2 tahun. Jika lewat dari 2 tahun, kamu harus mengambil lagi tes TOEFL. Untuk bisa mengajukan beasiswa kuliah di luar negeri, skor TOEFL kamu minimal harus 550 (PBT).
TOEIC
TOEIC adalah singkatan dari Test of English for International Communication, yaitu tes bahasa Inggis untuk komunikasi internasional. TOEIC lebih khusus diperuntukan orientasi pekerjaan. Jika kamu ingin bekerja di luar negeri atau perusahaan asing di Indonesia, maka kamu harus memiliki sertifikasi TOEIC. Materi tes TOEIC hanya listening dan reading. Tipe soal-soal TOEIC biasanya mengarah ke bisnis. Adapun rentang Skor TOEIC adalah 10 - 990.
Tujuan dari TOEIC lebih bervariasi dari test-test lainnya. Umumnya TOEIC digunakan untuk 3 kegunaan yaitu :
1. Menggunakan tes TOEIC untuk kemajuan dalam korespondensi dan dokumentasi perusahaan juga dalam program pelatihan bahasa Inggris, merekrut dan mempromosikan karyawan, serta menempatkan pengukuran standar di tempat di lokasi kerja.
2. Program bahasa Inggris menggunakannya untuk menempatkan siswa pada tingkat pembelajaran yang tepat, dan mengevaluasi kemampuannya.
3. Instansi pemerintah menggunakannya untuk mendokumentasikan kemajuan dalam program pelatihan bahasa Inggris, merekrut dan mempromosikan serta merekrut karyawan.
IELTS
IELTS singkatan dari International English Language Testing System, yaitu program tes untuk menguji kemahiran dalam berbahasa Inggris.IELTS biasanya digunakan untuk mengurus visa luar negeri, studi/sekolah ke negara-negara English-British (seperti Inggris dan Australia misalnya), pindah kewarganegaraan, dsb. Secara keseluruhan, tes IELTS membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Rentang skor tes adalah IELTS: 1 - 9.
Ada dua versi IELTS: Academic Version (versi akademik) dan General Training Version (pelatihan umum):
· Versi akademik diperuntukan mereka yang akan masuk perguruan tinggi dan para profesional seperti dokter atau perawat yang akan bekerja di negara pengguna British English.
· Versi pelatihan umum diperuntukan mereka yang akan bekerja atau keperluan imigrasi (seperti pindah kewarganegaraan).
Materi tes IELTS ada 4, yaitu:
1. listening (30 menit )
2. reading (1 jam)
3. writing (1 jam)
4. speaking (12-15 menit).
TEFL
TEFL (Teaching English as Foreign Lenguage) adalah materi bahasa inggris yang mengajarkan bahasa inggris

Desccribing Trends

Best Practices: Describing Trends, Graphs, And Changes
In business and everyday English, you sometimes have to describe changes in trends (movement or tendency), graphs, and diagrams.

In the business context, you may have to describe trends in reports, meetings, and presentations. In everyday life, you could describe changes in any subject because things change all the time!

Describing changes and trends generally consists of three parts:
Use a verb (or an adjective and a noun) to describe movement
Describe the speed or size of the movement
Explain the reason or consequence of the change
You can also view it this way: Verb + Speed or Size + Result/Reason/Consequence

Example

In 2011, Samsung's profits increased considerably thanks to its successful Galaxy S series.

Part 1

Here are some verbs you can use to describe change and movement.

Upward Movement

To climb
To rise
To go up
To improve
To pick up
To recover
To increase
To reach a peak

Downward Movement

To fall
To decline
To bottom out
To decrease
To drop
To plummet
To deteriorate
To hit a low
To slip back
To do down

Horizontal Movement

To even out
To remain stable
To stabilize

Part 2

Here are some adjectives and adverbs you can use to describe the speed and size of change.

Speed of Change

Rapid - Rapidly
Slow - Slowly
Sudden - Suddenly
Sharp - Sharply
Steady - Steadily
Gradual - Gradually
Fast - Quickly

Size of Change

Noticeable - Noticeably
Substantial - Substantially
Considerable - Considerably
Slight - Slightly
Significant - Significantly
Dramatic - Dramatically
Negligible - Negligibly

Part 3

Here are some expressions you can use to express reason, consequence, and result:
As a result of
Due to
Because of
Was the reason for
Caused
Resulted in
Explains
Accounts for
That is why
Consequently
So
Thanks to
Time Expressions You Can Use
In January / In 2011
In Q1 / Q2 / Q3 / Q4 (In the first quarter / second quarter / third quarter / fourth quarter)
From January to March
Examples
Apple's sales increased significantly due to the launch of the iPhone 4.
[verb + adverb construction]

There was a significant increase in Apple's sales due to the launch of the iPhone 4.
[adjective + noun (word) construction]
Our turnover remained stable in January and February. However, in March and April, it dropped suddenly as a result of the financial crisis.
[verb + adverb construction]

In March and April, there was a sudden drop in our turnover as a result of the financial crisis.
[adjective + noun (word) construction

Showing Understanding and Suggesting Solutions

Showing understanding and suggesting solutions


A. Suggestion (Saran)
1. Would you be so kind enough + to + Verb
Contoh Kalimat:
Would you be so kind enough to go with me?
(Artinya: Maukah anda berbaik hati untuk pergi dengan saya?)
Would you be so kind enough to help me?
(Artinya: Maukah anda berbaik hati untuk menolong saya?)
Etc.
2. I would be very grateful if you would ...
Contoh Kalimat:
I would be very grateful if you would come to my party.
(Artinya: Saya akan sangat senang sekali jika anda mau dating ke pestaku)
I would be very grateful if you would help me to finish this task.
(Artinya: Saya akan sangat senang sekali jika anda mau membantu saya menyelesaikan tugas ini)
I would be grateful if you would be here.
(Artinya: Saya akan sangat senang sekali jika kamu ada disini)
Etc.
3. How/ what about + Gerund (Verb+ ing) ...
Contoh Kalimat:
How about dancing? (Artinya: Bagaimana kalau kita berdansa?)
What about watching TV? (Artinya: Bagaimana kalau kita menonton TV?)
Etc.
4. Suppose
Contoh Kalimat:
Suppose you agree with my idea.
(Artinya: Mungkin kamu setuju dengan pendapat saya)
Suppose you can leave now.
(Artinya: Mungkin kamu dapat pergi sekarang)
Etc.
5. Perhaps you would
Contoh Kalimat:
Perhaps you would accept my proposal.
(Artinya: Mungkin kamu mau menerima lamaranku)
Perhaps you would have a dinner with me.
(Artinya: Mungkin anda mau makan malam denganku)
Etc.
Untuk informasi selengkapnya, kami sarankan silahkan baca juga artikel kami mengenai:
Giving Suggestion Menggunakan "Could, Let’s, Why Don’t, Shall I/ We" atau
Giving Suggestion Menggunakan "Should, Ought to, dan Had Better".
B. Advice (Nasehat)
1. Menggunakan modal auxiliaries “Must, Ought to, and Should”.
Contoh Kalimat:
You must take care of yourself carefully!
(Artinya: Kamu harus menjaga dirimu sendiri dengan hati-hati)
You ought to write a letter to me not to her.
(Artinya; Kamu seharusnya menulis surat untukku bukan untuknya)
You should study hard.
(Artinya: Kamu seharusnya belajar dengan giat)
Etc.
2. If I were you I should + Verb
Contoh Kalimat:
If I were you I should work at the hospital.
(Artinya: JIka saya jadi kamu saya akan bekerja di rumah sakit)
If I were you I should take English course.
(Artinya: JIka saya jadi kamu saya akan kursus Bahasa Inggris)
Etc.
3. You had better + Verb
Contoh Kalimat:
You had better brush your teeth. (Artinya: Kamu lebih baik menggosok gigimu)
You had better refuse this job. (Artinya: Kamu lebih baik menolak pekerjaan ini)
Etc.
4. Why don’t you + Verb …
Contoh Kalimat:
Why don’t you sit down beside me?
(Artinya: Mengapa kamu tidak duduk di dekatku?)
Why don’t you go home now?
(Artinya: Mengapa kamu tidak pulang sekarang?)
Etc.
5. It’s time you + Verb 2 (Past Form)
Contoh Kalimat:
It’s time you said the truth.
(Artinya: ini saatnya kamu mengatakan yang sesungguhnya)
It’s time you stopped smoking.
(Artinya: ini saatnya kamu berhenti merokok)